Pangan merupakan salah satu dari kebutuhan pokok yang harus dipenuhi selain sandang dan papan. Pada kenyataannya belum semua orang dapat memenuhi kebutuhan pokok tersebut. Masih banyak pihak yang mengalami kendala dalam mencukupi kebutuhan pangan minimal untuk bertahan hidup layak. Berbagai kendala yang sering dijumpai berkaitan dengan hal tersebut di antaranya kondisi ekonomi keluarga yang berkekurangan, kesulitan akses untuk memperoleh bahan makanan, atau hal lain yang dialami oleh masing-masing.
Kondisi terbatas tersebut dapat diambil sebagai peluang untuk kita saling berbela rasa dan saling peduli antar sesama. Bentuk kepedulian dapat berupa saling berbagi makanan bagi yang membutuhkan baik secara pribadi maupun sebagai anggota komunitas tertentu. Bentuk kepedulian bagi yang membutuhkan perlu dikembangkan terutama bagi yang belum tergerak hatinya untuk hal tersebut. Ketidak pedulian bisa disebabkan karena kurang peka terhadap kondisi sekitar, karena kurangnya pengetahuan terhadap kondisi yang ada. Kendala lainnya adalah kurangnya kesempatan atau wadah yang dapat dijadikan sebagai sarana untuk ikut ambil bagian dalam membantu pihak yang berkekurangan.
SD Santo Antonius I merupakan komunitas
yang mencoba menghidupi sikap RESPECT (Rela Berkorban, Empat, Siap Sedia, Penuh
Cinta, Etika, Cerdas, Terampil) dalam Tindakan nyata. Guru, tendik, siswa dan
orang tua siswa diajak untuk mewujudnyatakan sikap RESPECT dalam kehidupan
nyata sehari-hari, maka slogan yang digunakan adalah Hidupi RESPECT di
hati di aksi setiap hari. Banyak kesempatan dan kegiatan untuk
melaksanakan slogan tersebut. Pada bulan Oktober 2025 berkaitan dengan Hari Pangan
Sedunia (HPS) komunitas SD santo Antonius I, ambil tindakan nyata dalam bentuk
kepedulian kepada pihak lain yang membutuhkan terutama berkaitan dengan
kebutuhan pangan. Tindakan nyata tersebut mengajak siswa mengumpulkan bahan
pangan lalu disalurkan kepada pihak lain yang membutuhkan. Mungkin bukan tindakan
yang besar namun seluruh siswa diajak untuk mewujudkan sikap empatinya dalam
aksi nyata. Tindakan konkrit tersebut diwujudkan dengan mengumpulkan bahan
pangan secara sukarela dengan perincian kelas 1 mengumpulkan mie instan, kelas
2 mengumpulkan biscuit, kelas 3 mengumpulkan teh atau kopi, kelas 4
mengumpulkan kecap, kelas 5 mengumpulkan gula, dan kelas 6 mengumpulkan minyak
goreng. Pihak sekolah menyediakan beras untuk digabungkan dengan bahan dari
siswa. Hasil pengumpulan bahan pangan dibuat dalam bentuk paket yang terdiri
dari masing-masing bahan yang sudah terkumpul. Dari seluruh bahan yang
terkumpul dibagi dalam 27 paket yang akan dibagikan kepada pihak yang
membutuhkan. Hari Jumat, 17 Oktober 2025 seluruh paket sembako disalurkan
kepada pihak yang dipandang layak untuk menerimanya.
Demikian sekilas tentang tindakan nyata komunitas SD santo Antonius I untuk ikut mewujudkan sikap empati kepada pihak lain yang membutuhkan. Bukan tindakan besar apalagi spektakuler, namun dari tindakan sederhana ini diharapkan dapat memupuk dan mengajarkan kepada siswa untuk menghidupi sikap RESPECT dalam tindakan nyata bukan hanya sekedar teori kosong. Seluruh siswa dan pihak sekolah mengambil tindakan bukan karena kewajiban atau ritual dan rutinitas dalam memperingati Hari Pangan Sedunia (HPS) namun lebih pada tindakan konkrit dan menanamkan kebiasaan peduli kepada pihak lain yang membutuhkan. Harapannya semoga tindakan kecil ini berkenan dan minimal dapat menjadi berkat bagi sesama. Selamat merayakan Hari Pangan Sedunia dengan menghidupi RESPECT di hati diaksi setiap hari.











