SD Santo Antonius menyelenggarakan seminar bertema "Peran Orang Tua dalam Membangun Karakter Anak yang Mandiri dan Bertanggung Jawab" pada Sabtu 18 Januari 2025. Acara ini bertempat di aula sekolah dan menghadirkan dua narasumber, yaitu Drs. Antonius Purbiatmadi, MA, dan R.P. Thomas Eddy Susanti, SCJ. Seminar ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada para orang tua mengenai pola asuh yang tepat dalam membentuk karakter anak.
Dengan subtema "Smart Parents for Smart Children", narasumber menyampaikan berbagai strategi praktis dan refleksi mengenai pentingnya peran orang tua sebagai pendidik utama di rumah, membangun karakter anak yang mandiri memerlukan pendekatan berbasis kasih sayang, kejujuran, dan konsistensi. “Anak belajar dari apa yang mereka alami sehari-hari. Jika mereka tumbuh dengan kritikan, mereka belajar menyalahkan. Sebaliknya, jika mereka tumbuh dengan penerimaan, mereka belajar mencintai,” tegasnya.
Parenting bukan hanya tentang memberikan fasilitas, tetapi juga menyelaraskan setiap kebutuhan dengan kehendak Tuhan. Orang tua perlu mengembangkan pola komunikasi yang penuh perhatian, tanpa ultimatum, dan dengan kasih. Ketika orang tua mampu memahami masalah anak dengan sabar dan memberikan konsekuensi secara tenang, mereka tidak hanya mendidik tetapi juga membimbing anak menuju kedewasaan.
Pentingnya menjaga kepercayaan dan kerja sama antara kedua orang tua dalam mendidik anak. Narasumber menekankan bahwa keberhasilan pola asuh memerlukan kesatuan visi. “Jangan memulai argumen di depan anak, melainkan perkuat hubungan dengan saling percaya.
Anak yang dibesarkan dengan toleransi belajar menahan diri, sementara mereka yang menerima pujian akan belajar untuk menghargai. Menciptakan lingkungan yang memungkinkan anak merasa aman, sehingga mereka tumbuh percaya pada diri sendiri dan dunia.
Orang tua murid, sangat antusias dengan pembahasan yang diberikan. Dalam sesi tanya jawab, banyak orang tua yang bertanya tentang cara menghadapi anak. ”Orang tua adalah cerminan kasih Tuhan di mata anak. Saat mengasihi anak dengan tulus, akan membantu mereka memahami nilai kehidupan yang sesungguhnya.”